Sejarah Helikopter

Helikopter adalah salah satu alat transportasi udara yang paling fleksibel dan serbaguna. Helikopter dapat terbang ke atas, ke bawah, ke depan, ke belakang, dan berputar di tempat. Helikopter juga dapat mendarat dan lepas landas di tempat yang sempit dan sulit dijangkau oleh pesawat terbang biasa. Namun, bagaimana sejarah helikopter dimulai? Siapa yang pertama kali menciptakan dan mengembangkan helikopter? Apa saja tantangan dan perkembangan yang dihadapi oleh para penemu dan insinyur helikopter? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas sejarah helikopter dari masa lalu hingga sekarang.

Mimpi Terbang dengan Baling-Baling
Ide dasar helikopter adalah menggunakan baling-baling atau rotor untuk menghasilkan gaya angkat dan dorong yang memungkinkan terbang secara vertikal dan horizontal. Ide ini sudah ada sejak zaman kuno, ketika manusia bermimpi untuk terbang seperti burung. Salah satu contoh awal adalah mainan yang disebut “helikopter bambu” yang berasal dari Cina kuno. Mainan ini terdiri dari sebuah batang bambu dengan sebuah rotor di ujungnya yang diputar dengan tali. Ketika rotor berputar dengan cepat, mainan ini akan terbang ke udara.

Selain mainan, ada juga beberapa tokoh sejarah yang mencoba membuat alat terbang dengan baling-baling, seperti Leonardo da Vinci, Mikhail Lomonosov, dan Christian de Launoy. Leonardo da Vinci adalah seorang seniman dan ilmuwan Renaisans Italia yang membuat sketsa sebuah alat terbang yang disebut “heliks spiral” pada tahun 1483. Alat ini terdiri dari sebuah kerucut kayu dengan empat sayap berbentuk sekrup yang diputar oleh tenaga manusia. Namun, alat ini tidak pernah dibangun atau diuji oleh Leonardo.

Mikhail Lomonosov adalah seorang ilmuwan dan penulis Rusia yang membuat sebuah model helikopter berukuran kecil pada tahun 1754. Model ini menggunakan pegas untuk memutar dua rotor bersayap empat yang dipasang di atas sebuah tongkat. Model ini berhasil terbang setinggi 5 meter di hadapan Kaisar Rusia. Christian de Launoy adalah seorang penemu Prancis yang membuat sebuah model helikopter berukuran besar pada tahun 1784. Model ini menggunakan dua rotor bersayap sepuluh yang diputar oleh tenaga manusia melalui sistem roda gigi. Model ini berhasil terbang setinggi beberapa meter di hadapan Raja Prancis.

Pesawat Terbang dengan Baling-Baling
Meskipun ada beberapa percobaan untuk membuat alat terbang dengan baling-baling, tidak ada yang berhasil menciptakan helikopter yang dapat membawa manusia dan terbang dengan stabil dan aman. Hal ini karena ada beberapa masalah teknis yang sulit diatasi, seperti kontrol, stabilitas, dan tenaga. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, banyak penemu dan insinyur yang lebih fokus pada pengembangan pesawat terbang dengan sayap tetap daripada helikopter.

Namun, ada juga beberapa penemu dan insinyur yang tetap berusaha untuk mengembangkan helikopter, seperti Paul Cornu, Igor Sikorsky, Juan de la Cierva, dan Heinrich Focke. Paul Cornu adalah seorang insinyur Prancis yang diklaim sebagai orang pertama yang berhasil terbang dengan helikopter pada tahun 1907. Helikopter buatannya menggunakan dua rotor berlawanan arah putarnya.

Helikopter buatannya menggunakan dua rotor berlawanan arah putarnya yang diputar oleh mesin bensin. Namun, helikopter ini hanya dapat terbang setinggi beberapa sentimeter dan tidak dapat dikendalikan dengan baik. Igor Sikorsky adalah seorang insinyur dan penemu Rusia-Amerika yang dikenal sebagai “bapak helikopter modern”. Sikorsky membuat beberapa prototipe helikopter pada tahun 1930-an dan 1940-an, yang menggunakan satu rotor utama dan satu rotor ekor untuk menghasilkan gaya angkat dan kontrol. Salah satu helikopter buatannya, VS-300, adalah helikopter pertama yang dapat terbang dengan stabil dan aman pada tahun 1939. Sikorsky juga membuat helikopter pertama yang dapat membawa penumpang dan barang, R-4, pada tahun 1942.

Helikopter Autogiro
Juan de la Cierva adalah seorang insinyur dan penemu Spanyol yang menciptakan sebuah jenis pesawat terbang yang disebut autogiro pada tahun 1923. Autogiro adalah pesawat terbang yang menggunakan rotor untuk menghasilkan gaya angkat, tetapi tidak dapat terbang secara vertikal atau berputar di tempat. Autogiro menggunakan mesin dan baling-baling untuk mendorong pesawat ke depan, sehingga rotor berputar secara pasif oleh aliran udara. Autogiro memiliki keuntungan dibandingkan pesawat terbang biasa karena dapat terbang dengan kecepatan rendah dan mendarat di tempat yang sempit. Autogiro juga memiliki keuntungan dibandingkan helikopter karena lebih sederhana dan murah. Namun, autogiro tidak dapat terbang secara vertikal atau berputar di tempat seperti helikopter.

Salah satu inovasi yang dibuat oleh de la Cierva adalah sistem rotor artikulasi, yang memungkinkan rotor untuk menyesuaikan sudutnya secara otomatis saat berputar. Sistem ini meningkatkan stabilitas dan kontrol autogiro. Sistem ini juga diadaptasi oleh Sikorsky untuk digunakan pada helikopter. De la Cierva juga membuat beberapa model autogiro yang berbeda, seperti C.4, C.6, C.8, dan C.30. Autogiro digunakan untuk berbagai keperluan, seperti transportasi sipil, militer, pertanian, dan eksplorasi.

Helikopter Focke-Wulf
Heinrich Focke adalah seorang insinyur dan penemu Jerman yang membuat helikopter pertama yang dapat terbang dengan cepat dan jauh pada tahun 1936. Helikopter buatannya, Focke-Wulf Fw 61, adalah helikopter pertama yang menggunakan dua rotor berlawanan arah putarnya yang dipasang di sayap pesawat. Helikopter ini memiliki keuntungan dibandingkan helikopter dengan satu rotor utama karena tidak membutuhkan rotor ekor untuk mengimbangi torsi dari rotor utama. Helikopter ini juga memiliki keuntungan dibandingkan autogiro karena dapat terbang secara vertikal dan berputar di tempat.

Focke-Wulf Fw 61 mencetak beberapa rekor dunia dalam penerbangan helikopter, seperti kecepatan tertinggi (122 km/jam), ketinggian tertinggi (3.427 meter), dan jarak terjauh (230 km). Helikopter ini juga menjadi bintang dalam sebuah pertunjukan sirkus udara di Berlin pada tahun 1938, yang menampilkan akrobat udara bernama Hanna Reitsch. Focke juga membuat beberapa model helikopter lainnya, seperti Focke-Achgelis Fa 223 dan Focke-Achgelis Fa 330.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *